ABOUT THE PRESS |
---|
Editorial Team |
Reviewers |
Press Statistics |
Open-Access Policy |
Copyright Notice |
Further Information |
POTENSI EKONOMI PONDOK PESANTREN DI BANGKA BELITUNG
Synopsis
Potensi Ekonomi Pondok Pesantren di Bangka Belitung
Penulis:
Rahmat Ilyas dan Rudi Hartono
Cetakan Pertama, 2023
© Ilyas, Rahmat & Hartono, Rudi
Potensi Ekonomi Pondok Pesantren di Bangka Belitung
Bangka: Shiddiq Press, 2023
Shiddiq Press
Gedung Terpadu IAIN SAS Bangka Belitung
Jl. Raya Petaling Km. 13, Kec. Mendo Barat, Kab. Bangka
Shiddiqpress18@gmail.com
vi, 120 hlm; 21x14,8 cm
SINOPSIS
Pondok pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan tradisional Islam paling tua yang tumbuh secara swadaya dan berkembang di kalangan masyarakat Islam di Indonesia. Keberadaan ponpes memiliki peran penting sebagai pioner sosialisasi penyiaran ajaran Islam di Indonesia. Secara historis, pesantren memiliki pengalaman membina, mencerdaskan dan mengembangkan masyarakat disekitarnya. Kendati kebanyakan pesantren memposisikan dirinya hanya sebagai institusi pendidikan dan keagamaan, namun sejak tahun 1970-an beberapa pesantren telah berupaya melakukan reposisi dalam menyikapi berbagai persoalan sosial masyarakat, seperti persoalan ekonomi, sosial, dan politik.
Pondok pesantren mempunyai tiga fungsi utama yang senantiasa diemban oleh pesantren, yaitu: Pertama, sebagai pusat pengkaderan pemikir-pemikir agama. Kedua, sebagai lembaga yang mencetak kader-kader sumber daya manusia. Ketiga, sebagai lembaga yang mempunyai kekuatan melakukan pemberdayaan pada masyarakat. Dalam keterlibatannya dengan peran, fungsi, dan perubahan yang dimaksud, pesantren memegang peranan kunci sebagai motivator, inovator, dan dinamisator masyarakat.
Pondok pesantren pada umumnya dituntut untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan kurikuler, dan ekstrakulikuler serta ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat sekitarnya, tentu saja hal tersebut tidak akan dapat berkembang dengan baik jika tidak didukung oleh dana-dana tradisional, baik itu wakaf, bantuan insidental dari pihak wali santri, pemerintah, swasta dan masyarakat atau donatur yang lain. Untuk mengatasi hal yang demikian, maka pentingnya keberadaan unit usaha dan pengembangan keterampilan di pondok pesantren yang diupayakan dapat menghasilkan dana untuk biaya penyelenggaraan kegiatan pondok pesantren.
Pesantren dengan jumlah masyarakatnya dipandang menarik dalam tinjauan ekonomi. Dengan jumlah santri yang besar dapat dijadikan sebagai ladang pencaharian bagi para pelaku ekonomi.
Di banyak pesantren selalu terdapat kios-kios kecil milik keluarga kiai yang terkadang menjadi tumpuan ekonomi keluarga. Inilah sulitnya ketika pesantren kemudian mencoba untuk memusatkan kegiatan ekonomi dalam satu lembaga. Kegagalan koperasi Pondok pesantren pada dasarnya adalah karena usaha itu dihadang oleh kepentingan-kepentingan internal. Selain itu harus diakui bahwa manajemen ekonomi pesantren juga relatif kurang baik, bukan dari aspek kejujurannya tapi administrasinya.
Buku ini membahas potensi ekonomi yang terdapat pada pondok pesantren. Kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi yang membutuhkan tambahan terkait dengan potensi ekonomi pondok pesantren.

Published
Categories
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.