ABOUT THE PRESS |
---|
Editorial Team |
Reviewers |
Press Statistics |
Open-Access Policy |
Copyright Notice |
Further Information |
PRAKTIK JURNALISME MULTIKULTURAL: Dilengkapi Studi Kasus Praktik Jurnalisme Multikultural di Bangka Belitung
Keywords:
Jurnalisme Multikultural, Critical Discourse Analysis, Spiral of Silence, PTN KonghucuSynopsis
Buku berjudul PRAKTIK JURNALISME MULTIKULTURAL yang dilengkapi dengan studi kasus praktik jurnalisme multikultural di Bangka Belitung merupakan suatu wawasan dalam menambah pengetahuan praktis dan akademis yang konsern pada berbagai perspektif kajian seperti penggunaan analisis wacana kritis dan spiral of silence theory. Serta bagaimana pusaran opini publik tercipta selama pemberitaan jurnalisme multikultural bergulir dan direspon oleh masyarakat.
Adaun perkembangan bidang kajian jurnalisme multikultural selama ini merupakan rumpun kajian praktis dari Ilmu jurnalistik yang masih terbatas. Namun kini telah semakin berkembang dengan berbagai aspek teoritis dan praktis. Misalnya seperti pada kajian ilmu jurnalistik mengenai multikultural. Jurnalisme multikultural menggambarkan respons terhadap dinamika masyarakat yang semakin beragam dan kompleks. Kajian ini telah berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk memahami dan merespons isu-isu keberagaman, pluralisme, dan multikulturalisme dalam dunia jurnalistik.
Para peneliti dan praktisi media mulai menekankan pentingnya mencermati representasi yang adil terhadap berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya dalam media. Selain itu, fokus pada penelitian mengenai peran media dalam membentuk opini publik terkait keberagaman juga semakin berkembang. Dengan demikian, kajian ilmu jurnalistik multikultural tidak hanya menyoroti isu-isu keberagaman, tetapi juga mengeksplorasi bagaimana media dapat menjadi sarana untuk membangun pemahaman lintas budaya, meredam konflik, dan memperkuat harmoni sosial. Perkembangan ini mencerminkan kesadaran akan peran penting jurnalisme dalam menciptakan ruang publik yang inklusif dan mencerminkan keberagaman masyarakat secara adil dan akurat.
Kajian ilmu jurnalisme multikultural memiliki fungsi krusial dalam membentuk, menganalisis, dan mengartikan dinamika berita yang berkaitan dengan keberagaman budaya. Fungsinya tidak hanya terbatas pada merefleksikan realitas sosial yang multikultural, tetapi juga bertujuan menggali dan menyoroti berbagai perspektif serta pengalaman dari kelompok-kelompok yang mungkin terpinggirkan atau kurang terwakili dalam media konvensional. Kajian ini berperan dalam mengidentifikasi bias atau stereotip yang mungkin muncul dalam liputan media, memastikan representasi yang lebih adil dan akurat.
Selain itu, fungsi jurnalisme multikultural juga terletak pada kontribusinya dalam membangun pemahaman dan toleransi lintas budaya di masyarakat. Dengan menganalisis cara media mempengaruhi persepsi publik terhadap keberagaman, kajian ini memberikan wawasan kritis yang diperlukan untuk memperkuat dialog antarbudaya, mengurangi konflik, dan mendukung pembangunan masyarakat yang inklusif.
Buku ini mencoba memberikan perspektif konstruktif dari studi wacana kritis terhadap pemberitaan pada isu multikultural. Dalam hal ini pada fenomena viralnya pemberitaan terkait rencana pendirian perguruan tinggi negeri (PTN). Adapun konten yang viral ialah terkait “Aliansi Umat Islam Babel Menolak Rencana Didirikan PTN Khonghucu di Bangka Belitung”. Berita yang dimuat pada surat kabar harian Bangka Pos pada 31 Mei 2022. Berita ini telah mengundang banyak respons dari berbagai kelompok. Dimanika opini publik terbentuk pasca viralnya berita tersebut yang bermunculan pada berbagai saluran media sosial.
Wacana dan pelemik tersebut bergulir sejak rentang waktu Mei hingga Juni 2023. Olehkarena itu dengan menganalisis pandangan masyarakat terkait pendirian Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Konghucu di Bangka Belitung, sehingga dapat memberikan interpretatif dalam praktik jurnalisme multikultural. Pendekatan ini, mengadopsi Critical Discourse Analysis (CDA) karya Norman Fairclough untuk menggali kompleksitas opini publik. Serta Pusaran Hening Pendapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor dinamis yang memengaruhi cara individu menyuarakan pandangan mereka.
Hasil studi menunjukkan bahwa dominansi opini publik dapat menciptakan tekanan dan mengancam harmonisasi hubungan antarumat beragama. Media mainstream diakui memiliki peran besar dalam membentuk persepsi publik, sementara nalar publik tampak realistis dalam menilai sumber berita. Kesimpulannya ialah dengan menyoroti hambatan dan dukungan terhadap wacana pendirian PTN Konghucu, maka praktik jurnalisme multikultural dapat meberikan wawasan serta perhatian khusus terhadap fakta-fakta seperti keterbatasan guru agama Konghucu serta dukungan pemerintahan meskipun terdapat kekurangan informasi di tingkat lokal.
Opini mayoritas maupun minoritas, dari masalah tersebut menciptakan tekanan terhadap individu menunjukkan polarisasi opini dalam wacana PTN Konghucu di Bangka Belitung. Konsekuensi dari penolakan juga mengarah pada perpecahan dalam masyarakat, mempertaruhkan harmonisasi hubungan antarumat beragama.
Peran media dan jurnalis sebagai penentu persepsi publik turut menjadi faktor dalam pusaran hening pendapat (spiral of silence). Meskipun sebagian tokoh masyarakat berani menyuarakan pendapat mereka. Pada kasus ini media mainstream telah memainkan peran penting dalam membentuk pandangan publik atas praktik jurnalisme multikultural.
Meskipun demikian, nalar publik tampaknya realistis dalam menilai sumber berita dan mencari informasi yang merujuk pada media arus utama. Sehingga, dari tinjauan teori pusaran hening pendapat telah tampak memengaruhi dinamika wacana pendirian PTN Konghucu di Bangka Belitung. Melalui pendekatan teori analisis wacana kritis dan teori pusaran keheningan, semoga memberikan kebaharuan dalam kajian lainnya yang terkait kajian praktik jurnalisme multikultural.
Harapannya, buku ini dapat berkontribusi dan dimanfaatkan seluas-luasnya oleh peneliti, jurnalis dan akademisi dari berbagai PTN dan PTKIN khususnya pada program studi rumpun ilmu komunikasi dan ilmu Jurnalistik. Serta bagi kalangan praktisi dan konsultan komunikasi maupun media massa semoga menjadi referensi terbaru.

Published
Series
Categories
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.